Kamis, 20 Februari 2014

Mengapa?

Mengapa kali ini aku kembali ke sini?
Sekejap aku ingin di sini
Menulisnya dalam kata yang perlu
Perlu untuk memahaminya (saya tidak mengerti)

Aku ingin selalu tersenyum. Setiap kujumpai kalian, aku ingin tersenyum. Meskipun saat itu, aku sedang tidak ingin? Apa aku berpura"? Aku hanya ingin tersenyum, itu saja. Agar kalian tak terluka olehku.

Aku menangis waktu itu, membuatnya ikut menangis saat itu? Itu salahku.

Aku hanya ingin tersenyum. Di kala marah, aku ingin tetap tersenyum. Aku bukan orang gila. Aku tidak ingin tertawa, aku hanya ingin tersenyum di kala susah maupun senang. Aku ingin tersenyum agar tak membuah susah, tapi aku telah banyak menyusahkan.

Aku ingin tersenyum di saat aku tak bisa tersenyum. Aku ingin senyum, walaupun itu sudah tidak benar-benar bisa. Aku ingin tersenyum di akhir hayatku dengan husnul khatimah.

Aku ingin tersenyum :)

Minggu, 01 Desember 2013

Tak Perlu Judul

Senin, 2 Desember 2013 di tempat yang sama dengan kisah yang berbeda.

Tidak ada yang tahu ternyata hari ini akan tiba begitu cepat di antara kami semua. Setahun yang lalu dengan kesibukan kita masing-masing saat itu, tak ada yang menyangka setahun kemudian hal ini akan menyusul. Ahh, jangankan hitungan tahun, detik sebelumnya pun begitu.

Mengagetkan. Yaa, setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Tapi, tak ada yang menyangka, lalu bukan kah ini memang tak bisa ditebak?
Perlahan" satu per satu dari kami berdatangan. Lihat ekspresi mereka? Tak ada yang menyangka bukan? Kami memasuki kamar yang dulu pernah kau tempati, kawan. Hanya saja, dia berbeda denganmu. Dia sudah tak bisa diselamatkan. 

Kami pikir dia akan baik-baik saja.  Setidaknya kondisinya tak separah denganmu saat itu.   Kau koma saat itu hampir sebulan lamanya. Tapi, dia sempat sadar hingga kemarin ada kabar bahwa dia sedang tak sadarkan diri.  Kami tetap merasa dia akan baik-baik saja. 

Kalian berdua tak memiliki kisah yang sama, dia tak terselamatkan, tapi dirimu masih harus terus berjuang untuk menjadi normal kembali. Dia mengingatkanku tentangmu. Tapi kisah kalian tak sama. 

Tangis pecah. Tentunya dia adalah harapan orang tuanya. Kau pun begitu, kami pun juga begitu. Esok hari, suatu saat kelak, kita tak tahu bukan siapa yang akan menyusul? 
Selamat jalan...

Jumat, 27 September 2013

Anak Bungsu

Aku bukan anak pertama
Aku bukan anak kedua
Aku bukan anak ketiga
Aku bukan anak kelima
Aku adalah anak bungsu

Aku anak keempat
Anak bungsu
Begitu panggilan anak terakhir
Anak bungsu

Aku bukan Amelia
Kakakku bukan Eliana
Kakakku bukan  Pukat
dan kakakku bukan Burlian
Aku Amalia

#menunggu buku Amelia karya Tere Liye, mau baca, mau baca

Hatiku, Hatimu, Hati-hati

Hatiku, hatimu, hati-hati. Begitulah kata perpisahan yang kudengar untuk mengucapkan hati-hati di perjalanan pulang.

Hatiku, hatimu, hati-hati. Lebih dari sekedar itu, bukan hanya di perjalanan pulang kalimat tersebut. Hatiku dan hatimu harus hati-hati. Hati-hati terlalu membenci sesuatu. Hati-hati terlalu menyukai sesuatu. Hati-hati dengki, iri hati, dan sifat buruk lainnya yang bisa menyebabkan noda-noda hitam dihati.

Hatiku, hatimu, hati-hati.

Rabu, 25 September 2013

Jangan

Selalu sulit memang
Tapi bukan berarti tidak bisa kan?
Selalu saja begini rasanya
 Paling jago memang dengan menutupi semuanya

Hei hei sadarlah. 
Bangun dari mimpimu.
Kenapa selalu begini rasanya?

Stop berhenti di sana?
 Kataku di sini.
Jangan mendekat.

Sudah kukatakan bukan? 
Jangan.
Aku sudah kehabisan air untuk memadamkan api yang menyala tiba-tiba.
Heii sudahlaaah. Aku lelah.

Tidak Tahu

Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu


Tik tok tik tok
Tik tok tik tok
Suasana sepi
Semua terdengar dengan baik


Angin berhembus
Raga bernyawa
Pikiran kosong
Tik tok tik tok


Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu
Tidak tahu

Senin, 23 September 2013

Bisa menemukanku?

Aku coba bersembunyi. Menghitunglah kalian. Aku sudah berlari-lari kecil tanpa suara. Aku mencoba bersembunyi. Aku memilih tempat sembunyi. Tidak, aku tidak harus sembunyi di sini. Sementara kalian terus mencari, aku juga ikut mencari. Aku mencari tempat persembunyian yang pas untukku. Kalian terus mencari. Aku sudah sembunyi. Bisakah kalian menemukanku? Aku ada di mana? Aku menemukan kalian di persembunyianku. Bisakah kalian menemukanku?